Tanggapi Tulisan Liberal Afi Nihaya Yang Digoreng Media, Founder Dakwah Islam: "Hidup Kita Bukan Warisan"


Hidup Kita Bukan Warisan

Media dan sekelompok manusia yang pro Liberal, dengan bangga mengangkat tulisan "Warisan" dari seorang remaja putri. Seakan-akan bijak dan toleran, tapi sesungguhnya di dalam tulisan itu telah melahirkan pandangan yang tersesat dan jauh dari kata kebenaran dan Kebajikan.

Yang paling mengkhawatirkan bahwa agama yang kita anut, adalah doktrinisasi yang dilakukan semenjak kecil, sehingga menganggap bahwa agama kita paling benar dibandingkan agama yang lainnya. Sehingga mereka yang berada di luar agama kita, akan masuk ke dalam neraka.

Tentu hal ini memperlihatkan, betapa Al-Quran yang seharusnya sebagai Way of life, kedudukannya sebagai aturan harusnya menjadi utama, dianggap sebagai sebuah doktrin!

Sudut pandang yang dilahirkan remaja putri tersebut adalah tak adil! Ia menganggap bahwa kita disebut menjaga "warisan" sehingga saling memperolok-olokan agama yang lainnya dan mengaggap agama kita paling benar. Dengan begitu anggapan kebenaran itu adalah fluktuatif dan relatif. Padahal, pada hakikatnya, Nabi Muhammad SAW turun, bertugas untuk meluruskan yang bengkok, dan mengembalikan manusia pada ajaran Tauhid sesungguhnya.

Bagi saya islam bukanlah sebuah doktrin! sebab islam adalah agama yang fitrah, yang pandangannya itu akan berjalan dan memahami setiap jalan hidup manusia. Aqidah, Akhlaq dan Syariah adalah bungkus yang menjadi satu padu. Tak bisa terpisahkan satu sama lainnya.

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]

Ayat di atas, dan ayat-ayat serupa lainnya, bukanlah sebuah dogma dan doktrin, Tetapi ayat di atas merupakan seruan dari Rabb, untuk mempelajari islam secara berkeyakinan dan dengan pikiran kita yang sebenarnya bisa menjangkau pada satu simpulan, Islam adalah agama yang benar.

Berharap, media dan kaum pro-liberal, tidak lagi menyanjung tinggi tulisan-tulisan anak-anak lainnya, mirip dengan remaja putri tersebut. Karena, selamanya kebenaran bisa dianggap relatif, dan Kejahatan pun relatif. Dengan alasan warisan dan segala rupanya.

Terakhir, saya yang faqir ini, mengajak seluruh mereka yang punya nyali dan nurani, bisa menghadirkan sikap jantan dan tegas, bahwa kebenaran itu hanyalah bersumber dari Quran dan Sunnah. Dan kedudukan kita yang muslim, tetap menghargai perbedaan, bertoleransi tanpa harus mencampur adukkan dan menganggap bahwa semua agama itu sama.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebathilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.” [Al-Baqarah: 42]

Al-faqir,

Rizqi Awal,
Founder Line Dakwah Islam.